|
ILMU BUDAYA DASAR
|
Tugas Resensi Novel
|
|
Nama : Aunia Putri Hemas
Kelas : 1TB03
NPM : 21313515
IDENTITAS BUKU
Judul
Buku : Marmut Merah Jambu
Genre
Buku : Nonfiksi – Komedi
Penulis : Raditya Dika Nasution
Penerbit : Bukune
Tempat
Terbit : Jakarta
Tanggal
Terbit : 1 Juni 2010
Tebal
Buku : 222 hlm ; 13×20 cm
Harga
Buku : Rp 39.000
PENGARANG
Raditya Dika dalam karyanya “Marmut
Merah Jambu” novel yang hanya memiliki tebal buku 218 halaman. Kalo dilihat
sepintas, buku ini memang buku yang paling tebel bila dibandingkan dengan
buku-buku sebelumnya yang telah terbit, yakni Kambing Jantan; Cinta
Brontosaurus, Radikus Makan Kakus, dan Babi Ngesot. Novel ini memang sangat
cocok untuk dibaca oleh anak-anak muda jaman sekarang apa lagi untuk anak-anak
yang suka menggunakan kata-kata yang lebay. Selain bertemakan soal Cinta,
komedi yang ditampilkan juga memang bener-bener beda. Tapi tetep, kekonyolan-kekonyolan
si Radit masih tetap dipertahankan. Judul “Marmut Merah Jambu” sendiri
mengisahkan tentang bagaimana manusia pacaran, tentang manusia jatuh cinta,
tentang penulis yang sedang jatuh cinta. Dari mulai bagaimana jatuh cinta
dengan diam-diam,
sampai suka dengan orang lewat dunia maya atau lewat chatting. Dan dari mulai
susahnya mutusin cewek, samapai ditaksir sama cewe aneh.
Tokoh utama yang ada pada novel ini
adalah radit sendiri atau sering di sebut dengan Mutun” muka kartun”. Radith
sering mengambil atau menulis judul dibuku-bukunya mengenai hewan kenpa…?
karena ia berpikir kalo hewan itu sangat romantis terhadap pasangannya dan
setia sampai mati. Radith juga sering memberikan contoh hewan yang romantis
salah satu contohnya yaitu hewan “belalang sembah” walaupun belalang jantan
tahu setelah kawin kepalanya akan dimakan oleh belalang betina tapi dia tetap
melanjutkan pengorbanan cintanya itu, karena cinta itu perlu pengorbanan dan
yang satu lagi hewan”burung lovebirds” burung ini sangat setia pada pasangannya
walaupun sijantan telah mati dia tidak pernah mencari penggantinya lagi. Untuk
judul novel ini sediri ia ambil dari sekor marmut merah jambu karena marmut itu
sering loncat-loncat tidak tahu ingin kemana, apalagi kalo dia berada didalam
roda dia pasti terus berlari tanpa ia tak tahu kapan ia harus berhenti. Sama
halnya dengan kisah cinta yang dialami oleh penulis, entah berapa kali penulis
jatuh cinta, loncat dari satu hati kehati yang lainnya, mencoba berlari dan
berlari di dalam roda bernama cinta.
Penulis ini sangat pandai dalam
menggunakan kata-katanya atau gaya bahasa dan penggunaan kata yang digunakan
Radith juga sangat mengena, walapun kata-katanya banyak slenge-an tetapi dia
tahu bahwa kata-kata yang slenge-an itu kata-kata yang mudah untuk dipahami
oleh pembaca apa lagi anak-anak muda jaman sekarang. Aspek Emotif itu sendiri
adalah berusaha menemukan unsur-unsur yang mengajak pada emosi atau perasaan
pembaca. Dan hebatnya juga penulis bisa membuat pembacanya seperti benar-banar
diajak menyaksikan atau melihat secara langsung adegan-adegan yang ada di buku
ini. Dalam novel ini menceritakan
tentang cinta, berbeda dengan buku-buku sebelumnya yang selalu bertema komedi
dan kekonyolannya si pengarang. Tapi bukan berarti di buku ini terus menerus
menceritakan kesedihan atau sampai mengeluarkan air mata. Buku ini secara
keseluruhan cukup menarik, dan pembahasan tentang cintanya menurut saya sampai
kepada pembaca, terutama orang yang jatuh cinta diam-diam yang menggambarkan
bagaimana seseorang yang mencintai seseorang tapi takut untuk mengungkapkannya,
karena hal tersebut pasti pernah dirasakan oleh hampir semua orang. Alurnya
juga mudah untuk diikuti. Saya bahkan ikut merasakan bagaimana rasanya cinta
kepada seseorang dengan diam-diam, sama halnya dengan radith yang cintanya
bertepuk sebelah tangan, radith yang memilih untuk merelakan orang yang
dicintainya dan hanya bisa berdoa semoga orang itu dapat yang terbaik dari pada
dirinya.
Radit bukan hanya menceritakan
tentang masalah percintaan tapi ada juga
yang mengenai masalah kekeluargaan. Seperti halnya dia bisa memperhatikan pada
saat adik kesayangannya akan disunat yaitu edgar, walaupun dia sering dihantui
dengan kecemasan mamahnya dengan sunatan edgar. Tapi dengan sabar mutunpun
terus menasehati edgar agar tetap semangat untuk disunat. Hikmah yang bisa saya
ambil tentang kekompakan dan curahan kasih sayang sebuah keluarga. Walau sang
tokoh sangat slenge-an, cuek tak memperdulikan sekelilingnya tapi dia juga
sangat perhatian dengan adik-adiknya bahkan sampe-sampe sang kucing di bikin
tokoh utama di bagian terakhir, bahkan yang tidak masuk diakal menyamakan sekor
binatang yaitu kucing dengan manusia. Lagi-lagi semuanya dikemas dengan komedi
hiperbola.
SINOPSIS
Marmut merah jamu adalah buku kelima
dari Raditya Dika yang akan resmi ada di toko buku seluruh indonesia pada
tanggal 1 juni nanti. Jika kalian berekspetasi untuk bisa tertawa ngakak dengan
perut kaku sampai guling-guling, hal itu tidak akan kalian dapatkan, karena 13
chapter dalam buku ini secara garis besar membahas tentang cinta, walau ada
beberapa chapter dengan tema lain. Semua tentang cinta, mulai dari indahnya
saat-saat PDKT , cinta yang diam-diam, saat cinta ditolak, bahkan ada juga
chapter tentang naksir seorang teman chatting dalam chapter Cinta diatas
Sepotong Chatting
Buku ini secara keseluruhan cukup
menarik, dan pembahasan tentang cintanya menurut gue mengena banget, especially
orang yang jatuh cinta diam-diam yang menggambarkan gimana seseorang yang
mencintai seseorang tapi takut untuk mengungkapkannya. Yang mungkin hal
tersebut pernah dirasakan oleh hampir semua orang. Gaya bahasa dan penggunaan
kata yang digunakan Radith juga sangat mengena, membuat pembacanya seperti
benar-banar menyaksikan langsung adegan-adegan yang ada di buku. Alurnya mudah
diikuti.
... Momennya lagi pas banget, pikir
gue. Seperti yang Ara tadi anjurkan lewat telepon, ini adalah saatnya gue
bilang ke Ina kalau gue sangat menikmati malam ini.
‘Tau gak sih, Na,’ kata gue sambil
menyetir, memberanikan diri untuk bicara. ‘Gue seneng banget hari ini.’
‘Seneng kenapa?’ tanya Ina.
‘Seneng, soalnya,’ kata gue,
berhenti bicara sebentar dan menengok ke kiri untuk melihat muka Ina. Gue
masang muka sok ganteng. Gue natap mukanya dengan jelas, memasang mata nanar,
berkata dengan sungguh-sungguh, ‘Seneng... soalnya... hari ini akhirnya... gue
bisa pergi sama-’
‘AWAS!!!!’ jerit Ina memecahkan
suasana.
BRAK! Mobil gue naik ke atas
trotoar. Mobil masih melaju kencang, dan di depan ada pohon gede. Ina ngejerit,
‘Itu pohon! ITU ADA POHON, GOBLOK!’
‘AAAAAAAAHHHH!’ jerit gue, kayak
cewek disetrum. Lalu gue ngerem dengan kencang. Ina teriak lepas. Suasana
chaos.
KELEBIHAN
DAN KELEMAHAN
Kelebihan
- Berawal dari cover. Buku ini memiliki cover yang bagus dengan gambar yang menarik dan jenis kertas yang tidak mudah rusak. Warna yang digunakan juga cukup menarik perhatian pembeli. Pembahasan yang di sampaikan pengarang amat sangat menarik untuk di baca serta gaya bahasa yang digunakan pun mudah di pahami. Cerita tersebut juga merupakan pengalaman pribadi sang pengarang saat masa-masa SMP dan SMA sehingga membuat pembaca merasa terbawa dalan jalan cerita tersebut (ikut merasakan pengalaman sang pengarang). Novel ini juga dapat memberi motivasi kepada para pembaca untuk menuangkan pengalaman-pengalaman pribadi mereka ke sebuah novel atau cerita. Karena novel ini banyak bercerita tentang pengalaman percintaan sang pengarang jadi buku ini layak di baca terutama pada kalangan remaja yang sedang mengalami masa-masa ‘percintaan’ karena kita dapat mengerti dan merasakan cinta, karena cinta membutuhkan konsekuensi.
Kelemahan
- Menurut penulis buku ini hampir tidak memiliki kelemahan. Namun, hanya ada beberapa bagian yang menurut penulis kurang menarik dan ada beberapa kata yang penulis kurang mengerti.
UNSUR
INSTRINSIK
Dalam cerpen ini juga menggunakan
latar tempat, lebih tepatnya daerah Jakarta Selatan sering dituliskan di novel
ini seperti Kemang, Pondok Indah Mall, McD, dan lain sebagainya, dikarenakan tempat
tinggal Radith yang berada di Jakarta Selatan tepatnya di Cikatomas, Kebayoran.
Walaupun tempat tinggal Radith memang tidak disebutkan dalam cerpen ini.
UNSUR
EKSTRINSIK
Penggunaan Bahasa Remaja
NILAI MORAL
Pada dasarnya semua sudah ada jalan nya sudah ada yang mengatur entah itu
harta martabat atau pun pasangan kita hanya perlu banyak berdoa dan berusaha.
PENUTUP
Demikian yang kami paparkan mengenai
resensi novel ini yang menjadi pokok bahasan dalam resensi ini, tentunya nasih
banyak kekurangan dan kelemahanya
Penulis banyak berharap para pembaca
yang budiman dusi memberikan keritik dan saran yang membangun kepada demi ke
sempurnaanya resensi ini dan penulisan resensi di kesempatan berikutnya .
Semoga resensi ini berguana bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umunya.