Senin, 05 Oktober 2015

Project Pembangunan Apartment


Latar Belakang Pembangunan Proyek

Proyek pembangunan Apartemen Kemang View di Jalan Raya Pekayon,
kota Bekasi menjadi salah satu program pengembangan kota yang mengarah pada
hunian bangunan tinggi serta merupakan investasi yang baik bagi kota Bekasi
sebagai salah satu kota yang memiliki pertumbuhan yang cukup pesat.
Hunian apartemen terus menjadi daya tarik dalam pertumbuhan kota
yang semakin rapat dan ditengah sulitnya menemukan hunian pada lahan cukup
luas di daerah perkotaan. Pembangunan Apartemen Kemang View bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan hunian dikawasan Bekasi sekaligus memiliki tujuan
komersial.
Lokasi Apartemen pun tidak sulit dijangkau karena berada tepat di depan
tol Jakarta-Cikampek sehingga menjadi lokasi yang banyak diminati para investor
dari kemudahan akses. Proyek Apartemen Kemang View mulai dilaksanakan
mulai 12 November 2012 dan direncanakan akan selesai pada 27 Juli 2014.
dengan luas bangunan sebesar 1,45 Ha. Proyek Pembangunan Apartemen
Kemang View dilaksanakan oleh PT. Pembangunan Perumahan (PP) Divisi IV
cabang Jawa Barat yang di pimpin oleh Manajer Proyek Wahyu Triyanto, ST.






               
Gambar 2.1 Apartemen Kemang View
Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013


Deskripsi Umum Proyek
Nama Proyek              : Apartemen dan Hotel Kemang View Bekasi
Lokasi                         : Jl. Raya Pekayon Jaya. RT/RW 001/004. 
                                      Kel. Pekayon Jaya-Bekasi Selatan.
  Kota Bekasi
Pemberi Tugas              : PT. Anugrah Duta Mandiri
 Izin (No. IMB)            : 503/0534/IB/BPPT/XII/2012
 Konsultan Struktur    : PT. Adinata Surya Pratama
 Konsultan M&E         : PT. Adhicipta Prajawidya
 Konsultan Arsitektur  : X | Y Architects
 Konsultan Pengawas  : PT. Anugrah Duta Mandiri
 Konsultan Pelaksana  : PT. Pembangunan Perumahan (PP)
 Nilai Kontrak             : Rp119.504.224.000,00 (include PPN)
 Mata Uang                  : Rupiah

Waktu Pelaksanaan     : 630 Hari Kalender (21 Bulan)
  12 Bulan Pek. Struktur
  14 Bulan Pek. Arsitektur (Overlap 5 Bulan dengan Pek. Struktur)
  Dari 12 November 2012 – 27 Juli 2014
Cara Pembayaran          : Monthly Progress Payment
Project Manager           : Wahyu Triyanto, ST
Site Engineering Manager      : Astri Oktaviani, ST
Site Administration Manager  : Yulia Indriani D, SE
Site Operation Manager          : Hendrajat, ST
Tipe Kontrak                            : Lump Sum Fixed Price
Retensi                                                : 5% × Rp119.504.224.000,00 = 
   Rp5.975.212.200,00


Lingkup Umum Pekerjaan
Jenis pekerjaan yang terdapat pada Proyek Pembangunan Apartemen
Kemang View secara umum meliputi:
1.      Pekerjaan Persiapan yang meliputi:
a. Survai lokasi
b. Penyelidikan tanah dan perbaikan tanah
c. Pengadaan fasilitas sarana dan prasarana proyek.
2.      Pekerjaan Struktur yang meliputi:
a. Pekerjaan Tanah
i.  Dewatering Air Tanah
ii. Galian Basement
b. Pekerjaan Struktur Bangunan Bawah
i.  Pengerjaan Sub Struktur Semi Basement 1 lantai
ii. Pekerjaan Lantai Kerja
c. Pekerjaan Struktur Bangunan Atas
i.  Pengerjaan Lantai Tipikal sampai 22 lantai
ii. Pekerjaan Atap (Mahkota), Lift, dan Tangga
d. Pekerjaan Struktur Kolam Renang
e. Pekerjaan Struktur Pelengkap (Canopy, Duct House dan Summpit)
f. Pekerjaan Teknik Lingkungan: Pengerjaan Sub Struktur Sewage
Treatment Plant (STP), Ground Water Tank (GWT) dan Power
House
3.      Pekerjaan Arsitektur yang meliputi:
a. pekerjaan dinding
b. pekerjaan dinding pracetak
c. pekerjaan partisi
d. pekerjaan lantai
e. pekerjaan plafond
f. pekerjaan opening pintu dan jendela
g. pekerjaan railing
h. pekerjaan sanitary
i.  pekerjaan lain-lain (meja beton pracetak) 
4.      Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal (M/E) yang meliputi :
a. Pemasangan Air Conditioner (AC)
b. Pemasangan Hydrant dan Sprinkle
c. Pemasangan Plumbing untuk Air Bersih, Air Kotor dan Air
Flushing/Gardening
d. Pemasangan Alarm Keselamatan
e. Pemasangan Sistem Elektrikal
f. Pemasangan Lift
5.      Pekerjaan Landscape
a. Pembuatan Taman
b. Pembuatan Boulevard


METODE KONSTRUKSI

Proyek pembangunan Apartemen Kemang View di jalan raya Pekayon,
kota Bekasi menjadi salah satu program pengembangan kota yang mengarah pada
hunian bangunan tinggi serta merupakan investasi yang baik bagi kota Bekasi
sebagai salah satu kota yang memiliki pertumbuhan yang cukup pesat. Apartemen
Kemang View merupakan proyek bangunan tipikal. Untuk mengerjakan proyek
ini, pihak owner yakni PT. Anugrah Duta Mandiri, menunjuk kontraktor yang
memenuhi kriteria. 
Setelah dilakukan seleksi oleh owner, maka diperoleh kontraktor terpilih
untuk mengerjakan proyek ini. Kontraktor yang menangani ialah PT
Pembangunan Perumahan atau yang biasa disebut PT. PP (Persero) Tbk. dengan
status sebagai kontraktor struktur atas. Struktur Bawah pondasi telah dikerjakan
sebelum pelelangan oleh pihak owner dengan kontraktor lainnya. Setelah PT. PP
(Persero) Tbk. terpilih, maka selanjutnya dilakukan rapat koordinasi dengan pihak
owner. Rapat ini secara umum membahas mengenai detail pekerjaan teknis dan
aspek manajemen proyek antara owner dengan PT. PP (Persero) Tbk. Dengan
adanya rapat koordinasi ini, maka:
Tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak jelas;
Menyatukan persepsi antara kontraktor dengan owner dalam hal  
perencanaan pembangunan;
Membahas detail aspek manajemen proyek kosntruksi;
Menentukan metode konstruksi yang tepat.

Rapat koordinasi antara PT. PP (Persero) Tbk.; dengan pemenang
pelelangan lainnya yang mengangani pekerjaan pembangunan STP, Mekanikal
dan Elektrikal, serta dengan owner proyek membahas detail alur prosedur kerja
yang digunakan selama pekerjaan konstruksi berlangsung sampai dengan proses
serah terima kepada owner. 

·         Pengantar Metode Konstruksi
Setelah proses serah terima tentunya kontraktor akan memulai pekerjaan
dengan menggunakan metode konstruksi yang dinilai paling efisien. Setiap
kontraktor memiliki metode konstruksi yang berbeda-beda, bergantung kepada
metode dan cara kerja masing-masing perusahaan. Metode yang digunakan untuk
suatu pekerjaan konstruksi dapat berbeda dengan metode lainnya. Pada umumnya,
kontraktor menerapkan metode konstruksi tergantung kepada mutu pekerjaan
yang diinginkan, waktu pekerjaan yang diperbolehkan, biaya yang tersedia, dan
spesifikasi teknis yang disyaratkan. Dengan adanya metode pekerjaan, pihak
owner dapat melakukan penilaian terhadap kinerja kontraktor dengan harapan jika
hasil pekerjaan sesuai keinginan dan metode kerja yang dilakukan. 
Inovasi yang dilakukan PT. PP pada proyek Apartemen Kemang View
ini adalah inovasi menggunakan metode pracetak (precast). Akhir–akhir ini sering
sekali metode pracetak (precast) digunakan pada pekerjaan struktur dalam bidang
teknik sipil di Indonesia. Hal ini dilakukan karena semakin besarnya tuntutan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang efisien. Metode pracetak (precast)
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dibandingkan metode cor setempat
(cast in site).  Metode precast sangat cocok untuk diaplikasikan pada jumlah
pemakaian elemen yang semakin banyak dengan tipe yang berulang (tipikal).

·         Metode Pengaturan Organisasi Proyek
Dalam hal sumber daya manusia, PT. PP membagi tugas yang tetap
dipimpin oleh 1 Project Manager dengan 3 Site Manager, diantaranya: Site
Engineering Manager (SEM), Site Administration Manager (SAM), dan Site
Operation Manager (SOM). Pada setiap Site Manager memiliki perbedaan dalam
tugas dan tanggung jawab namun tetap saling bekerjasama. SEM membawahi
bidang-bidang seperti : Perencanaan Teknik & Material, Perencanaan Biaya &
Administrasi Kontrak, Quantity Surveyor, Drafter, Logistik, dan Peralatan. SOM
atau Site Operation Manager membawahi General Superintendent yang langsung
memerintah Superintendent lalu dibawahnya ada Surveyor yang memiliki
Assistant Surveyor, lalu terakhir adalah Security. SAM atau Site Administration
Manager membawahi bagian-bagian yaitu : Keuangan, Akuntansi, Umum, SDM,
dan Office Boy.




















Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek Apartemen Kemang View Bekasi
Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013






Pekerjaan Pendahuluan

Pekerjaan pendahuluan pada proyek pembangunan Apartemen Kemang
View di jalan raya Pekayon, kota Bekasi ini merupakan tahap pekerjaan paling
awal dalam rangkaian proyek konstruksi. Pada pembahaan laporan ini, pekerjaan
pendahuluan telah salesai dikerjakan saat dimulainya masa studi kerja praktek
sehingga sumber data yang kami peroleh berasal dari pihak-pihak terkait
pekerjaan tersebut dengan menggunakan metode wawancara. Pekerjaan
pendahuluan meliputi: survai lokasi, penyelidikan tanah dan perbaikan tanah,
pengadaan fasilitas sarana dan prasarana proyek.

·         Survai Lokasi
Pekerjaan survai lokasi proyek merupakan suatu pekerjaan yang
bertujuan untuk melakukan penentuan teknis mengenai:
Perhitungan luasan lahan suatu proyek secara menyeluruh;
Marking titik-titik tempat rencana pembangunan suatu konstruksi;
Menentukan elevasi muka tanah suatu proyek relatif terhadap elevasi
jalan raya terdekat;
Zoning pekerjaan;
Lokasi bangunan relatif terhadap koordinat lokal dan koordinat global;
Faktor teknis lainnya yang berhubungan dengan kegiatan surveying.

Kegiatan survai biasa dilakukan setelah kegiatan pembersihan lahan atau
biasa disebut land clearing. Kegiatan I ni umum dilakukan pada suatu proyek
karena umumnya lokasi awal lahan suatu proyek biasa ditumbuhi tanaman
ataupun sisa dari bangunan yang pernah berdiri sebelumnya.   

Pada proyek Apartemen Kemang View ini, dilakukan pekerjaan land
clearing secara menyeluruh. Lahan yang digunakan proyek ini pada sebelumnya
sebagian adalah perumahan tua dan sebagian adalah lahan kosong bekas taman
sehingga hanya ditumbuhi oleh tanaman-tanaman kecil dan beberapa pepohonan.
Pengupasan lapisan tanah humus juga perlu sedikit dilakukan pada proyek ini
karena tanah di lokasi ini cukup lama ditinggalkan  sehingga ditumbuhi oleh
tanaman namun pengupasan dilakukan dengan metode manual karena tanah masih
relatif baik untuk proyek seperti tanah-tanah pada lokasi proyek di kota-kota pada
umumnya.

Pekerjaan survai yang cukup penting adalah zoning pekerjaan. Pada
tahap ini, zoning pekerjaan dibagi berdasarkan kesiapan lahan yang telah
dipancang oleh Pihak Owner. Adapun  Pembagian zona dibagi menjadi 4 bagian,
yaitu

Pekerjaan survai lokasi dilakukan setelah gambar desain rencana awal
proyek telah dikeluarkan. Dari gambar inilah, para surveyor akan melakukan
kegiatan marking lokasi proyek berdasarkan gambar rencana proyek. Peran
surveyor sangat penting pada hal ini. Surveyor harus memastikan lokasi pekerjaan
proyek sesuai dengan lokasi gambar kerja yang sudah disetujui pihak owner.
Zona 1 à Tower A & Podium
Zona 2 à Tower B
Zona 3 à Podium
Zona 4 à Tower C
Peralatan konstruksi yang umumnya digunakan pada fase pekerjaan ini
adalah: theodolit, total station, leveling, rambu, waterpass, dan peralatan survai
lainnya. Pekerjaan survai biasanya melibatkan sistem koordinat lokal dan global.
Sistem koordinat ini dimaksudkan untuk membantu tim surveyor dalam
melaksanakan pekerjaannya. Biasanya sistem koordinat lokal diberikan dari
pemerintah daerah setempat dengan dikeluarkannya denah situasi koordinat jalan
raya yang dekat dengan lokasi proyek tersebut. Dengan keluarnya denah situasi
ini, pihak surveyor dapat melakukan kalkulasi terhadap koordinat lokasi proyek
dan memenuhi syarat administrasi yang diterapkan berupa: Garis Sepadan
Bangunan (GSB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB), dan Garis Sepadan Jalan
(GSJ).

·         Penyelidikan Tanah dan Perbaikan Tanah
Penyelidikan tanah merupakan tahapan awal dan paling penting dalam
sebuah proyek konstruksi, terutama proyek konstruksi yang memiliki berat
struktur tinggi. Setidaknya, terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan
dilakukannya suatu penyelidikan tanah untuk suatu pekerjaan proyek konstruksi.
Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
Untuk mengetahui urutan, ketebalan lapisan tanah suatu lokasi, dan
terutama daya dukung tanah;
Memperoleh contoh tanah yang dianggap dapat mewakili kondisi tanah
lapangan. Contoh tanah ini kemudian diuji oleh sejumlah pengujian
laboratorium yang sesuai;
Mengetahui kedalaman lapisan tanah keras yang nantinya berperan
dalam penentuan dimensi dan jenis dari pondasi yang digunakan;
Mempelajari perilaku tanah di lokasi proyek dengan melakukan
pengujian lapangan;
Penyelidikan tanah juga berfungsi untuk mempelajari kemungkinan
terjadinya masalah yang berkaitan dengan kondisi tanah di lokasi
tersebut.

Penyelidikan tanah pada proyek Apartemen Kemang View yang kami
dapat juga merupakan data hasil wawancara dan tidak melalui penyelidikan
langsung dikarenakan pekerjaan struktur bawah dari bangunan sudah selesai
dikerjakan oleh owner. Pengujian yang umum dilakukan adalah uji sondir dan uji
Bor dalam. Pengujian tersebut akan memperoleh sampel tanah baik disturbed
maupun undisturbed guna penyelidikan tanah lanjutan melalui test laboratorium
diantaranya Triaxial Test untuk mengetahui sudut geser tanah dan nilai kohesi
tanah sehingga dapat mengetahui karakteristik tanah dan pola keruntuhannya. Uji
Laboratorium lainnya yakni Uji Konsolidasi untuk mendapatkan nilai koefisien
konsolidasi yang nantinya nilai koefisien tersebut dapat digunakan untuk
mengetahui besar penurunan bangunan atau konsolidasi yang dapat diartikan
sebagai peristiwa penyusutan volume secara perlahan pada tanah jenuh sempurna
dengan permeabilitas rendah akibat pengaliran sebagian air pori dari tanah akibat
dibebani oleh struktur bangunan. Besar penurunan ini perlu ditentukan guna
mengantisipasi masalah penurunan pondasi akibat beban struktur yang besar
terutama pada tanah yang ditimbun.
Pengujian sondir bertujuan untuk mengetahui tahanan friksi dari tanah
dan tahanan ujung dari tanah. Dengan pengujian sondir ini, dapat diketahui
kedalaman tanah keras yang merupakan tempat bertumpunya pondasi. Hasil dari
pengujian sondir menunjukan jika penetrasi konus berhenti pada nilai q(cone resistance) = 150 kg/cm2 dan nilai qt (total resistance) = 250 kg/cm berarti telah mencapai tanah keras sehingga selanjutnya dapat ditentukan Fs untuk menentukan Hambatan Pelekat (HP) dan  Jumlah Hambatan Pelekat (JHP) serta persen Friction Resistance (FR). Nilai-nilai tersebut digunakan untuk memperoleh klasifikasi tanah Untuk nilai sondir di titik lainnya, dalam percobaan ada kemungkinan perbedaan nilai qc dan qt akibat karakteristik alamiah tanah yang tidak sama di semua titik.
Pengujian sondir terbatas pada kedalaman 20 meter dan pengujian ini
“diragukan” jika terdapat lensa (lapisan tanah keras semu) karena penetrasi konus
bisa saja membaca lensa tersebut sebagai tanah keras. Untuk itulah dilakukan
pengujian perbandingan lainnya, yaitu pengujian bor dalam (Standard Penetration
Test / SPT). Pengujian bor dalam sendiri bertujuan untuk mengambil sampel tanah
tak terganggu (undisturbed sample) dan mengetahui kedalaman tanah keras
dengan nilai pukulan per 15 cm penurunan (N). Pengujian bor dalam mampu
menembus lensa dan kedalamannya bisa mencapai 50 meter lebih, sehingga
kondisi tanah  dapat tergambarkan lebih dalam di sini. 

Hasil pengujian sondir dan bor dalam ini kemudian digunakan tim
konsultan struktur untuk dapat merencanakan beban struktur yang mampu ditahan
tanah dan jenis pondasi yang cocok digunakan pada bangunan ini. Selain itu hasil
ini juga digunakan untuk menentukan spesifikasi dari detail pondasi yang akan
digunakan. Contohnya saja: jika hasil sondir berhenti pada kedalaman 13 meter,
maka rencana panjang tiang pancang / tiang bor yang digunakan juga akan
berkisar di nilai 13 m atau lebih. 
Hal lain yang juga dapat dihasilkan dari pengujian ini, baik sondir
maupun bor dalam, yakni dapat mengetahui elevasi muka air tanah (ground water
level). Pada proyek Apartemen Kemang View ini, elevasi muka air tanah (ground
water level) ditemukan pada kedalaman 2 meter dari permukaan. Data ini
diperoleh pada bulan Juli 2013 ketika musim kemarau.

·         Pelaksanaan Fasilitas Sarana dan Prasarana Proyek
Secara umum, fasilitas proyek merupakan sarana penunjang yang
dibangun sementara untuk pihak-pihak terkait untuk memperlancar pekerjaan
konstruksi. Tata letak lapangan merupakan hal penting dalam perencanaan
lapangan pada suatu proyek konstruksi. Tujuan perencanaan lapangan adalah
untuk menempatkan fasilitas-fasilitas penunjang proyek seperti gudang, direksi
keet, dan barak pekerja pada lokasi yang tepat; sehingga penempatan
tersebut dapat optimal dalam arti jarak tempuh antara fasilitas yang satu dengan
fasilitas lainnya dapat diminimalisasikan. 
Fasilitas Sarana dan Prasarana meliputi :

- Kantor Pemasaran
- Pintu Masuk Proyek
- Pos  Security
- Parkir Kendaraan Proyek
- Tower Crane
- Los Pracetak
- Pagar Proyek
- Los Besi dan Penyimpanan Besi
- Kontraktor Keet
- Toilet
- Gudang Tertutup
- Los Logistik
- Alimax
- Penyimpanan Solar
- Los Kerja Kayu
- Jalan  Akses
- Toilet Pekerja