Senin, 01 Februari 2016

PERMASALAHAN KONTURKSI SECARA UMUM

PERMASALAHAN KONTURKSI SECARA UMUM




Definisi Permasalahan Kontruksi Yang Berkaitan Dengan Biaya, Mutu dan Waktu

Sebagaimana diketahui bahwa dalam pelaksanaan manajemen konstruksi didasari dari proses proyek itu sendiri, yang mempunyai awal dan akhir serta tujuan menyelesaikan proyek tersebut dalam bentuk bangunan fisik secara efisien dan efektif. Untuk itu, diperlukan pengetahuan yang salah satunya menyangkut aspek teknis pelaksanaan manajemen kostruksi itu sendiri dalam penyelenggaraannnya.
Proses proyek konstruksi dimulai dengan perencanaan dan diakhiri dengan serah terima. Selama proses berlangsung, beberapa aspek teknis yang berkaitan dengan proses, perlu diketahui. Aspek teknis yang umum dilakukan terdistribusi dalam :
Ø Perencanaan (Planning)
Ø Penjadwalan (Scehduling)
Ø Pengendalian (Controling)
Hal ini untuk mencapai tujuan proyek yaitu menghasilkan bangunan fisik yang mempunyai variable biaya-mutu-waktu yang optimal. Sebagaimana diketahui secara tradisional bahwa ketiga variable tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi.


Gambar : Segitiga variable utama dalam managemen konstruksi

Ketiga variable tersebut berkaitan dan saling mempengaruhi. Kualitas Mutu berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan, besar kecilnya biaya secara umum menunjukkan tinggi rendahnya mutu untuk suatu pekerjaan yang sama dengan spesifikasi yang sama pula. Demikian dengan waktu pelaksanaan, tinggi rendahnya mutu secara tidak langsung berkaitan dengan lama waktu pelaksanaan, mutu yang tinggi membutuhkan kehati-hatian dan pengawasan mutu yang lebih intensif, sehingga jelas akan menggunakan waktu yang lebih lama daripada waktu normal. Dari waktu yang lebih lama, maka secara otomatis akan menambah biaya pelaksanaan. Bentuk saling ketergantungan ini memberikan beberapa kebutuhan akan teknik untuk manajemen proses konstruksi.




Definisi Masalah Yang Berkaitan Dengan Koordinasi dan Pengaturan Manajemen
Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari pengelolaan-pengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya, dan mutu. Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan suatu proyek. Dengan adanya manajemen proyek maka akan terlihat batasan mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari pihak-pihak yang terlibat dalam proyek baik langsung maupun tidak langsung, sehingga tidak akan terjadi adanya tugas dan tangung jawab yang dilakukan secara bersamaan (overlapping). Apabila fungsi-fungsi manajemen proyek dapat direalisasikan dengan jelas dan terstruktur, maka tujuan akhir dari sebuah proyek akan mudah terwujud, yaitu:

1. Tepat Waktu
2. Tepat Kuantitas
3. Tepat Kualitas
4. Tepat Biaya sesuai dengan biaya rencana
5. Tidak adanya gejolak sosial dengan masyarakat sekitar
6. Tercapainya K3 dengan baik

Pelaksanaan proyek memerlukan koordinasi dan kerjasama antar organisasi secara solid dan terstruktur. Dan hal inilah yang menjadi kunci pokok agar tujuan akhir proyek dapat selesai sesuai dengan schedule yang telah direncanakan.

Pada Proyek ‘tempat penulis kerja praktek’, terdiri dari beberapa unsur organisasi yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Adapun pihak-pihak tersebut antara lain:

1. Pemilik proyek (owner)/investor yang juga merupakan konsultan manajemen konstruksi.
2. Konsultan perencana arsitektur, landscape, dan quantity surveyor.
3. Kontraktor pelaksana utama yang membawahi :
a. Konsultan perencana struktur dan mekanikal & elektrikal.
b. Sub kontraktor spesialis.




Contoh Proyek Yang Terhenti

Monorail Jakarta

Harapan masyarakat Jakarta untuk memiliki transportasi kereta dengan monorail sepertinya tak bisa terpenuhi. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, telah memutuskan untuk menghentikan pembangunan monorail tersebut.

Ditemui di Balai Kota, Selasa (20/9) pria yang akrab disapa Foke menuturkan jika pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang mengatur penyelesaian kontrak perjanjian serta konsesi, dengan pihak investor dan pengembang proyek ini, PT Jakarta Monorail. Adanya keputusan dari pemprov ini, sekaligus meresmikan penghentian pembangunan monorail yang memang sudah tak dilakukan lagi sejak tahun 2004 silam. Keputusan ini diambil oleh Foke karena ia menginginkan adanya ketegasan dalam penyelesaian masalah monorail yang sudah tujuh tahun tak kunjung selesai. 



Menurutnya, dengan diberhentikannya kontrak, maka Pemprov DKI bisa melanjutkan pembangunan proyek yang tersendat tersebut, meski bukan dalam bentuk monorail. Foke menjelaskan, Pemprov DKI telah menerima rekomendasi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKB) terkait biaya ganti rugi yang dapat dibayarkan kepada investor monorail maksimal Rp 204 miliar. Angka ganti rugi tersebut lebih rendah dari yang diajukan oleh manajemen PT Jakarta Monorail sebesar Rp 600 miliar. Fauzi mengemukakan pihaknya akan mencari moda transportasi publik lainnya yang memiliki daya tampung angkut lebih banyak.
Tiang-tiang untuk monorail sudah sempat terbangun, kini dibiarkan begitu saja. Ini seperti terlihat di kawasan Senayan dan Kuningan, Jakarta Selatan.Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan tidak akan melanjutkan pembangunan monorail di ibukota setelah proyeknya terhenti sejak 2004.



PERMASALAHAN
  • FAKTUAL

Kelemahan Perencanaan Proyek Monorail :
· Gagal melanjutkan Perencanaan Proyek Monorail.
· Gagal mencapai tujuan awal yaitu menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta melalui proyek monorail
· Gagal memanage uang rakyat yang digunakan dalam proyek monorail.
· Gagal dalam bekerjasama dg pihak-pihak yang berwenang.

  • Akar Masalah
·Pembatalan proyek monorail.
·Kurang efektif, efisien, dan pengawasan yang ketat terhadapperencanaan proyek monorail yang menyebabkan ganti rugi yang terlalu tinggi sebesar Rp 600 miliar yang harus ditanggung oleh warga Jakarta.
·Hambatan dana dari investor.
·Kurangnya kerjasama yg baik antara pihak-pihak berwenang.
·Terbengkalainya tiang-tiang monorail yg telah selesai dibangun.




Source :
https://karniadewi.wordpress.com/category/civil/
http://www.ilmusipil.com/manajemen-proyek
http://nuridafebriany.blogspot.co.id/2012/04/planning.html
http://metro.news.viva.co.id/news/read/482362-ini-penyebab-proyek-monorel-jakarta-terkatung-katung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar