Latar
Belakang Pembangunan Proyek
Proyek pembangunan
Apartemen Kemang View di Jalan Raya Pekayon,
kota Bekasi menjadi
salah satu program pengembangan kota yang mengarah pada
hunian bangunan
tinggi serta merupakan investasi yang baik bagi kota Bekasi
sebagai salah satu
kota yang memiliki pertumbuhan yang cukup pesat.
Hunian apartemen
terus menjadi daya tarik dalam pertumbuhan kota
yang semakin rapat
dan ditengah sulitnya menemukan hunian pada lahan cukup
luas di daerah
perkotaan. Pembangunan Apartemen Kemang View bertujuan
untuk memenuhi
kebutuhan hunian dikawasan Bekasi sekaligus memiliki tujuan
komersial.
Lokasi Apartemen pun
tidak sulit dijangkau karena berada tepat di depan
tol Jakarta-Cikampek
sehingga menjadi lokasi yang banyak diminati para investor
dari kemudahan akses.
Proyek Apartemen Kemang View mulai dilaksanakan
mulai 12 November
2012 dan direncanakan akan selesai pada 27 Juli 2014.
dengan luas bangunan
sebesar 1,45 Ha. Proyek Pembangunan Apartemen
Kemang View
dilaksanakan oleh PT. Pembangunan Perumahan (PP) Divisi IV
cabang Jawa Barat yang di pimpin oleh
Manajer Proyek Wahyu Triyanto, ST.
Gambar 2.1 Apartemen Kemang View
Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013
Deskripsi
Umum Proyek
Nama Proyek :
Apartemen dan Hotel Kemang View Bekasi
Lokasi : Jl. Raya Pekayon Jaya. RT/RW
001/004.
Kel. Pekayon Jaya-Bekasi Selatan.
Kota Bekasi
Pemberi Tugas : PT. Anugrah Duta Mandiri
Izin (No. IMB) :
503/0534/IB/BPPT/XII/2012
Konsultan Struktur : PT. Adinata Surya Pratama
Konsultan M&E : PT. Adhicipta Prajawidya
Konsultan Arsitektur : X | Y Architects
Konsultan Pengawas : PT. Anugrah Duta Mandiri
Konsultan Pelaksana : PT. Pembangunan Perumahan (PP)
Nilai Kontrak
: Rp119.504.224.000,00 (include PPN)
Mata Uang
: Rupiah
Waktu Pelaksanaan : 630 Hari Kalender (21 Bulan)
12 Bulan Pek.
Struktur
14
Bulan Pek. Arsitektur (Overlap 5 Bulan dengan Pek. Struktur)
Dari 12 November 2012
– 27 Juli 2014
Cara Pembayaran
: Monthly Progress Payment
Project
Manager : Wahyu Triyanto, ST
Site
Engineering Manager :
Astri Oktaviani, ST
Site
Administration Manager :
Yulia Indriani D, SE
Site
Operation Manager :
Hendrajat, ST
Tipe Kontrak : Lump Sum Fixed Price
Retensi
: 5% × Rp119.504.224.000,00 =
Rp5.975.212.200,00
Lingkup
Umum Pekerjaan
Jenis pekerjaan yang
terdapat pada Proyek Pembangunan Apartemen
Kemang View secara
umum meliputi:
1. Pekerjaan
Persiapan yang meliputi:
a. Survai lokasi
b. Penyelidikan tanah dan perbaikan tanah
c. Pengadaan fasilitas sarana dan prasarana proyek.
2.
Pekerjaan Struktur yang meliputi:
a. Pekerjaan Tanah
i. Dewatering
Air Tanah
ii. Galian Basement
b. Pekerjaan Struktur Bangunan Bawah
i. Pengerjaan
Sub Struktur Semi Basement 1 lantai
ii. Pekerjaan Lantai Kerja
c. Pekerjaan Struktur Bangunan Atas
i. Pengerjaan
Lantai Tipikal sampai 22 lantai
ii. Pekerjaan Atap (Mahkota), Lift, dan Tangga
d. Pekerjaan Struktur Kolam Renang
e. Pekerjaan Struktur Pelengkap (Canopy, Duct House dan
Summpit)
f. Pekerjaan Teknik Lingkungan: Pengerjaan Sub Struktur Sewage
Treatment Plant (STP), Ground Water Tank
(GWT) dan Power
House
3. Pekerjaan
Arsitektur yang meliputi:
a. pekerjaan dinding
b. pekerjaan dinding pracetak
c. pekerjaan partisi
d. pekerjaan lantai
e. pekerjaan plafond
f. pekerjaan opening pintu dan jendela
g. pekerjaan railing
h. pekerjaan sanitary
i. pekerjaan
lain-lain (meja beton pracetak)
4. Pekerjaan
Mekanikal dan Elektrikal (M/E) yang meliputi :
a. Pemasangan Air Conditioner (AC)
b. Pemasangan Hydrant dan Sprinkle
c. Pemasangan Plumbing untuk Air Bersih, Air Kotor dan Air
Flushing/Gardening
d. Pemasangan Alarm Keselamatan
e. Pemasangan Sistem Elektrikal
f. Pemasangan Lift
5. Pekerjaan
Landscape
a. Pembuatan Taman
b. Pembuatan Boulevard
METODE
KONSTRUKSI
Proyek pembangunan
Apartemen Kemang View di jalan raya Pekayon,
kota Bekasi menjadi
salah satu program pengembangan kota yang mengarah pada
hunian bangunan
tinggi serta merupakan investasi yang baik bagi kota Bekasi
sebagai salah satu
kota yang memiliki pertumbuhan yang cukup pesat. Apartemen
Kemang View merupakan
proyek bangunan tipikal. Untuk mengerjakan proyek
ini, pihak owner
yakni PT. Anugrah Duta Mandiri, menunjuk kontraktor yang
memenuhi
kriteria.
Setelah dilakukan
seleksi oleh owner, maka diperoleh kontraktor terpilih
untuk mengerjakan
proyek ini. Kontraktor yang menangani ialah PT
Pembangunan Perumahan
atau yang biasa disebut PT. PP (Persero) Tbk. dengan
status sebagai
kontraktor struktur atas. Struktur Bawah pondasi telah dikerjakan
sebelum pelelangan
oleh pihak owner dengan kontraktor lainnya. Setelah PT. PP
(Persero) Tbk.
terpilih, maka selanjutnya dilakukan rapat koordinasi dengan pihak
owner.
Rapat ini secara umum membahas mengenai detail pekerjaan teknis dan
aspek manajemen
proyek antara owner dengan PT. PP (Persero) Tbk. Dengan
adanya rapat
koordinasi ini, maka:
Tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak jelas;
Menyatukan persepsi antara kontraktor dengan owner dalam
hal
perencanaan
pembangunan;
Membahas detail aspek manajemen proyek kosntruksi;
Menentukan metode konstruksi yang tepat.
Rapat koordinasi
antara PT. PP (Persero) Tbk.; dengan pemenang
pelelangan lainnya
yang mengangani pekerjaan pembangunan STP, Mekanikal
dan Elektrikal, serta
dengan owner proyek membahas detail alur prosedur kerja
yang digunakan selama
pekerjaan konstruksi berlangsung sampai dengan proses
serah terima kepada owner.
·
Pengantar Metode Konstruksi
Setelah proses serah
terima tentunya kontraktor akan memulai pekerjaan
dengan menggunakan
metode konstruksi yang dinilai paling efisien. Setiap
kontraktor memiliki
metode konstruksi yang berbeda-beda, bergantung kepada
metode dan cara kerja
masing-masing perusahaan. Metode yang digunakan untuk
suatu pekerjaan
konstruksi dapat berbeda dengan metode lainnya. Pada umumnya,
kontraktor menerapkan
metode konstruksi tergantung kepada mutu pekerjaan
yang diinginkan,
waktu pekerjaan yang diperbolehkan, biaya yang tersedia, dan
spesifikasi teknis
yang disyaratkan. Dengan adanya metode pekerjaan, pihak
owner
dapat melakukan penilaian terhadap kinerja kontraktor dengan harapan jika
hasil pekerjaan
sesuai keinginan dan metode kerja yang dilakukan.
Inovasi yang
dilakukan PT. PP pada proyek Apartemen Kemang View
ini adalah inovasi
menggunakan metode pracetak (precast). Akhir–akhir ini sering
sekali metode
pracetak (precast) digunakan pada pekerjaan struktur dalam bidang
teknik sipil di
Indonesia. Hal ini dilakukan karena semakin besarnya tuntutan
pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang efisien. Metode pracetak (precast)
memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan dibandingkan metode cor setempat
(cast
in site). Metode
precast sangat cocok untuk diaplikasikan pada jumlah
pemakaian elemen yang
semakin banyak dengan tipe yang berulang (tipikal).
·
Metode Pengaturan Organisasi Proyek
Dalam hal sumber daya
manusia, PT. PP membagi tugas yang tetap
dipimpin oleh 1 Project
Manager dengan 3 Site Manager, diantaranya: Site
Engineering
Manager (SEM), Site Administration Manager (SAM), dan Site
Operation
Manager (SOM). Pada setiap Site Manager memiliki perbedaan dalam
tugas dan tanggung
jawab namun tetap saling bekerjasama. SEM membawahi
bidang-bidang seperti
: Perencanaan Teknik & Material, Perencanaan Biaya &
Administrasi Kontrak,
Quantity Surveyor, Drafter, Logistik, dan Peralatan. SOM
atau Site
Operation Manager membawahi General Superintendent yang langsung
memerintah Superintendent
lalu dibawahnya ada Surveyor yang memiliki
Assistant
Surveyor, lalu terakhir adalah Security. SAM atau Site
Administration
Manager
membawahi bagian-bagian yaitu : Keuangan, Akuntansi, Umum, SDM,
dan Office Boy.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek Apartemen Kemang View Bekasi
Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013
Pekerjaan
Pendahuluan
Pekerjaan pendahuluan
pada proyek pembangunan Apartemen Kemang
View di jalan raya
Pekayon, kota Bekasi ini merupakan tahap pekerjaan paling
awal dalam rangkaian
proyek konstruksi. Pada pembahaan laporan ini, pekerjaan
pendahuluan telah
salesai dikerjakan saat dimulainya masa studi kerja praktek
sehingga sumber data
yang kami peroleh berasal dari pihak-pihak terkait
pekerjaan tersebut
dengan menggunakan metode wawancara. Pekerjaan
pendahuluan meliputi:
survai lokasi, penyelidikan tanah dan perbaikan tanah,
pengadaan fasilitas
sarana dan prasarana proyek.
·
Survai Lokasi
Pekerjaan survai
lokasi proyek merupakan suatu pekerjaan yang
bertujuan untuk
melakukan penentuan teknis mengenai:
Perhitungan luasan lahan suatu proyek secara menyeluruh;
Marking titik-titik tempat rencana pembangunan suatu konstruksi;
Menentukan elevasi muka tanah suatu proyek relatif terhadap
elevasi
jalan raya terdekat;
Zoning pekerjaan;
Lokasi bangunan relatif terhadap koordinat lokal dan koordinat
global;
Faktor teknis lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
surveying.
Kegiatan survai biasa
dilakukan setelah kegiatan pembersihan lahan atau
biasa disebut land
clearing. Kegiatan I ni umum dilakukan pada suatu proyek
karena umumnya lokasi
awal lahan suatu proyek biasa ditumbuhi tanaman
ataupun sisa dari
bangunan yang pernah berdiri sebelumnya.
Pada proyek Apartemen
Kemang View ini, dilakukan pekerjaan land
clearing
secara menyeluruh. Lahan yang digunakan proyek ini pada sebelumnya
sebagian adalah
perumahan tua dan sebagian adalah lahan kosong bekas taman
sehingga hanya
ditumbuhi oleh tanaman-tanaman kecil dan beberapa pepohonan.
Pengupasan lapisan
tanah humus juga perlu sedikit dilakukan pada proyek ini
karena tanah di
lokasi ini cukup lama ditinggalkan
sehingga ditumbuhi oleh
tanaman namun
pengupasan dilakukan dengan metode manual karena tanah masih
relatif baik untuk
proyek seperti tanah-tanah pada lokasi proyek di kota-kota pada
umumnya.
Pekerjaan survai yang
cukup penting adalah zoning pekerjaan. Pada
tahap ini, zoning pekerjaan
dibagi berdasarkan kesiapan lahan yang telah
dipancang oleh Pihak Owner.
Adapun Pembagian zona dibagi menjadi 4
bagian,
yaitu
Pekerjaan survai
lokasi dilakukan setelah gambar desain rencana awal
proyek telah dikeluarkan.
Dari gambar inilah, para surveyor akan melakukan
kegiatan marking
lokasi proyek berdasarkan gambar rencana proyek. Peran
surveyor
sangat penting pada hal ini. Surveyor harus memastikan lokasi pekerjaan
proyek sesuai dengan
lokasi gambar kerja yang sudah disetujui pihak owner.
Zona 1 Ã Tower A &
Podium
Zona 2 Ã Tower B
Zona 3 Ã Podium
Zona 4 Ã Tower C
Peralatan konstruksi
yang umumnya digunakan pada fase pekerjaan ini
adalah: theodolit,
total station, leveling, rambu, waterpass, dan peralatan survai
lainnya. Pekerjaan
survai biasanya melibatkan sistem koordinat lokal dan global.
Sistem koordinat ini
dimaksudkan untuk membantu tim surveyor dalam
melaksanakan
pekerjaannya. Biasanya sistem koordinat lokal diberikan dari
pemerintah daerah setempat
dengan dikeluarkannya denah situasi koordinat jalan
raya yang dekat
dengan lokasi proyek tersebut. Dengan keluarnya denah situasi
ini, pihak surveyor
dapat melakukan kalkulasi terhadap koordinat lokasi proyek
dan memenuhi syarat
administrasi yang diterapkan berupa: Garis Sepadan
Bangunan (GSB),
Koefisien Dasar Bangunan (KDB), dan Garis Sepadan Jalan
(GSJ).
·
Penyelidikan Tanah dan Perbaikan Tanah
Penyelidikan tanah
merupakan tahapan awal dan paling penting dalam
sebuah proyek
konstruksi, terutama proyek konstruksi yang memiliki berat
struktur tinggi.
Setidaknya, terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan
dilakukannya suatu
penyelidikan tanah untuk suatu pekerjaan proyek konstruksi.
Adapun faktor-faktor
tersebut antara lain:
Untuk mengetahui urutan, ketebalan lapisan tanah suatu lokasi, dan
terutama daya dukung
tanah;
Memperoleh contoh tanah yang dianggap dapat mewakili kondisi tanah
lapangan. Contoh
tanah ini kemudian diuji oleh sejumlah pengujian
laboratorium yang
sesuai;
Mengetahui kedalaman lapisan tanah keras yang nantinya berperan
dalam penentuan
dimensi dan jenis dari pondasi yang digunakan;
Mempelajari perilaku tanah di lokasi proyek dengan melakukan
pengujian lapangan;
Penyelidikan tanah juga berfungsi untuk mempelajari kemungkinan
terjadinya masalah
yang berkaitan dengan kondisi tanah di lokasi
tersebut.
Penyelidikan tanah
pada proyek Apartemen Kemang View yang kami
dapat juga merupakan
data hasil wawancara dan tidak melalui penyelidikan
langsung dikarenakan
pekerjaan struktur bawah dari bangunan sudah selesai
dikerjakan oleh owner.
Pengujian yang umum dilakukan adalah uji sondir dan uji
Bor dalam. Pengujian
tersebut akan memperoleh sampel tanah baik disturbed
maupun undisturbed
guna penyelidikan tanah lanjutan melalui test laboratorium
diantaranya Triaxial
Test untuk mengetahui sudut geser tanah dan nilai kohesi
tanah sehingga dapat
mengetahui karakteristik tanah dan pola keruntuhannya. Uji
Laboratorium lainnya
yakni Uji Konsolidasi untuk mendapatkan nilai koefisien
konsolidasi yang
nantinya nilai koefisien tersebut dapat digunakan untuk
mengetahui besar
penurunan bangunan atau konsolidasi yang dapat diartikan
sebagai peristiwa
penyusutan volume secara perlahan pada tanah jenuh sempurna
dengan permeabilitas
rendah akibat pengaliran sebagian air pori dari tanah akibat
dibebani oleh
struktur bangunan. Besar penurunan ini perlu ditentukan guna
mengantisipasi
masalah penurunan pondasi akibat beban struktur yang besar
terutama pada tanah
yang ditimbun.
Pengujian sondir
bertujuan untuk mengetahui tahanan friksi dari tanah
dan tahanan ujung
dari tanah. Dengan pengujian sondir ini, dapat diketahui
kedalaman tanah keras
yang merupakan tempat bertumpunya pondasi. Hasil dari
pengujian sondir
menunjukan jika penetrasi konus berhenti pada nilai q(cone resistance) =
150 kg/cm2
dan nilai qt (total
resistance) = 250 kg/cm berarti telah mencapai tanah keras sehingga selanjutnya dapat ditentukan
Fs untuk menentukan Hambatan Pelekat (HP)
dan Jumlah Hambatan Pelekat (JHP) serta
persen Friction Resistance (FR). Nilai-nilai tersebut digunakan
untuk memperoleh klasifikasi tanah Untuk nilai
sondir di titik lainnya, dalam percobaan ada kemungkinan
perbedaan nilai qc dan qt
akibat karakteristik alamiah tanah yang tidak sama di semua titik.
Pengujian sondir
terbatas pada kedalaman 20 meter dan pengujian ini
“diragukan” jika
terdapat lensa (lapisan tanah keras semu) karena penetrasi konus
bisa saja membaca
lensa tersebut sebagai tanah keras. Untuk itulah dilakukan
pengujian
perbandingan lainnya, yaitu pengujian bor dalam (Standard Penetration
Test
/ SPT). Pengujian bor dalam sendiri bertujuan untuk mengambil sampel
tanah
tak terganggu (undisturbed
sample) dan mengetahui kedalaman tanah keras
dengan nilai pukulan
per 15 cm penurunan (N). Pengujian bor dalam mampu
menembus lensa dan
kedalamannya bisa mencapai 50 meter lebih, sehingga
kondisi tanah dapat tergambarkan lebih dalam di sini.
Hasil pengujian
sondir dan bor dalam ini kemudian digunakan tim
konsultan struktur
untuk dapat merencanakan beban struktur yang mampu ditahan
tanah dan jenis
pondasi yang cocok digunakan pada bangunan ini. Selain itu hasil
ini juga digunakan
untuk menentukan spesifikasi dari detail pondasi yang akan
digunakan. Contohnya
saja: jika hasil sondir berhenti pada kedalaman 13 meter,
maka rencana panjang
tiang pancang / tiang bor yang digunakan juga akan
berkisar di nilai 13
m atau lebih.
Hal lain yang juga
dapat dihasilkan dari pengujian ini, baik sondir
maupun bor dalam,
yakni dapat mengetahui elevasi muka air tanah (ground water
level).
Pada proyek Apartemen Kemang View ini, elevasi muka air
tanah (ground
water
level) ditemukan pada kedalaman 2 meter dari permukaan. Data ini
diperoleh pada bulan
Juli 2013 ketika musim kemarau.
·
Pelaksanaan Fasilitas Sarana dan Prasarana Proyek
Secara umum,
fasilitas proyek merupakan sarana penunjang yang
dibangun sementara
untuk pihak-pihak terkait untuk memperlancar pekerjaan
konstruksi. Tata
letak lapangan merupakan hal penting dalam perencanaan
lapangan pada suatu
proyek konstruksi. Tujuan perencanaan lapangan adalah
untuk menempatkan
fasilitas-fasilitas penunjang proyek seperti gudang, direksi
keet,
dan barak pekerja pada lokasi yang tepat; sehingga penempatan
tersebut dapat
optimal dalam arti jarak tempuh antara fasilitas yang satu dengan
fasilitas lainnya
dapat diminimalisasikan.
Fasilitas Sarana dan
Prasarana meliputi :
- Kantor
Pemasaran
- Pintu
Masuk Proyek
- Pos Security
- Parkir
Kendaraan Proyek
- Tower
Crane
- Los
Pracetak
- Pagar
Proyek
- Los
Besi dan Penyimpanan Besi
- Kontraktor
Keet
- Toilet
- Gudang
Tertutup
- Los
Logistik
- Alimax
- Penyimpanan
Solar
- Los
Kerja Kayu
- Jalan Akses
- Toilet
Pekerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar