BAB III
Pertumbuhan Individu
1. Pengertian
Individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.
Pengertian Pertumbuhan
Pengertian Pertumbuhan adalah suatu perubahan yang
menuju kea rah yang lebih maju dan lebih dewasa.Perubahan ini pada lazimnya
disebut dengan dengan istilah proses.Menurut para ahli yang menganut aliran
asosiasi berpendapat,bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi
yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahapkarena
pengaruh baik dari pengalaman atau empiri luar melalui pancaindera yang
menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri
yang menimbulkan reflexionis.Menurut pendapat aliran psikologi Gestalt ini
dapat disumpulkan bahwa pertumbuhan itu adalah proses perubahan secara
perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yang semula mengenal sesuatu
secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang
ada.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Pada garis
besarnya factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dapat digolongkan ke dalam
tiga golongan,yaitu :
a) Pendirian
nativistik
Menurut para ahli dari
golongan ini berpendapat,bahwa pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan
oleh factor –faktor yang dibawa sejak lahir.
b) Pendirian
Emperistik dan environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik.Para ahli berpendapat,bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik.Para ahli berpendapat,bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
c) Pendirian
Konvergensi dan Interaksionisme
Kebanyakan para ahli mengikuti pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya.Suatu modifikasi yang terkenal yang sering dianggap sebagai perkembangan lebih jauh konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan statis yaitu menganggap pertumbuhan individu itu ditentukan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.
Kebanyakan para ahli mengikuti pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya.Suatu modifikasi yang terkenal yang sering dianggap sebagai perkembangan lebih jauh konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan statis yaitu menganggap pertumbuhan individu itu ditentukan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.
Fungsi Keluarga
Dalam konsep
sosiologi, keluarga sebagai bagian unit terkecil dari masyarakat memegang peran
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jika unit sosial
terkecil itu baik, maka baiklah masyarakat, bangsa, dan Negara dan sebaliknya,
jika keluarga itu berantakan, maka masyarakat, bangsa dan Negara juga
berantakan. Keluarga dalam konsep sosiologi memiliki peran antara lain sebagai
berikut :
1. Pertama
: keluarga sebagai pusat pendidikan. Kita semua tahu bahwa anak dilahirkan
oleh seorang ibu dalam keluarga. Di keluargalah kemudian anak itu dibimbing,
dididik oleh kedua orang tua dan anggota keluarganya sampai pada usia dewasa.
Pendidikan terhadap anak di keluarganya merupakan pendidikan pertama dan utama,
dalam arti bahwa anak menerima pendidikan yang pertama adalah di keluarganya,
yang merupakan dasar bagi pendidikan berikutnya. Pendidikan keluarga adalah
pendidikan utama, artinya pendidikan di keluarganyalah yang paling menentukan
kepribadian anak ketika ia dewasa. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan,
pendidikan usia dini disebut dengan “Golden Age” atau masa keemasan, dimana di
umur 3 – 7 tahun menjadi masa pendidikan yang paling menentukan bagi
perkembangan anak pada masa-masa remaja dan masa dewasa.
Fungsi keluarga sebagai pusat pendidikan
ini sangat penting dalam menentukan kepribadian dan masa depan anak. Bapak, ibu
dan anggota keluarga yang mampu menjadi panutan dan uswah bagi anak-anaknya di
dalam keluarga, akan mampu menciptakan anak yang sholeh dan sholehah.
Sebaliknya bagi orang tua dan anggota keluarga yang tidak harmonis, selalu
terjadi pertengkaran dalam rumah tangga, maka akan secara otomatis menjadikan
anak tidak mendapatkan kebahagiaan, yang pada akhirnya akan berpengaruh dalam
kehidupan anak ketika mereka dewasa.
Di dalam
keluarga dapat kita tanamkan berbagai nilai yang menjadi landasan bagi anak
pada kehidupannya kelak. Nilai-nilai tersebut antara lain : nilai kejujuran,
nilai kedisiplinan, nilai kepekaan sosial, nilai agama, nilai kesopanan, nilai
kemandirian, nilai menghargai orang lain, nilai menghargai estetika, dan
nilai-nilai yang lain. Begitu pentingnya pendidikan dalam keluarga bagi anak,
tentu hal ini wajib diketahui dan dipahami bagi orang tua yang menginginkan
putra-putrinya menjadi anak yang sukses dalam kehidupannya kelak.
Fungsi keluarga
sebagai pendidik akan menjadi problem ketika fungsi tersebut tidak fungsional,
baik karena ketidakfahaman fungsi keluarga maupun salah satu dari anggota
keluarga (bapak-ibu) berada di luar rumah untuk bekerja baik di dalam maupun
luar negeri. Ketidakfahaman akan fungsi pendidik bagi orang tua akan berdampak
negative bagi anak meskipun orang tua berada di tengah-tengah keluarga. Banyak
sekali contoh anak-anak menjadi nakal, bandel karena tidak pernah mendapat
kasih sayang orang tuanya. Apalagi jika salah satu orang tua berada di luar
negeri.
Fungsi
pendidikan dalam keluarga, meskipun menjadi tanggung jawab suami istri, namun
sebetulnya ibu lebih berperan dari pada ayah. Sebab budaya ketimuran lebih
menekankan seorang suami bertanggung jawab mencari nafkah, sedangkan seorang
istri mengatur manajemen keluarga termasuk pendidikan anak. Tidak terbayang
bagi kita, jika seorang ibu berada di luar negeri sedangkan bapak berperan
sebagai ibu rumah tangga mencari nafkah dan mendidik putra. Secara psikologis,
bapak tidak begitu sabar dalam mendidik jika dibanding dengan seorang ibu. Oleh
karena itu wajar jika banyak anak menjadi nakal, anak-anak bermasalah, ketika
ditinggal oleh ibu yang sedang bekerja di luar negeri.
2.
Kedua : keluarga
sebagai pusat rekreasi. Ibarat perahu, keluarga adalah tempat berlabuh sebelum
berlayar kembali. Kita faham bahwa sekarang ini untuk bisa survive dalam hidup,
keluarga harus bekerja keras, banting tulang untuk menghidupi keluarga. Tidak
jarang kedua orang tua bekerja mancari nafkah untuk mencukupi kehidupan
sehari-hari dan pendidikan bagi putra- putrinya. Sehabis bekerja tentu pada
saatnya kita berkumpul di dalam keluarga, ketika orang tua pulang dari bekerja,
kemudian melihat putra-putrinya yang sehat, lucu, taat pada orang tua, sopan
santun dan sifat-sifat baik yang lainnya, rasanya kita tidak merasa capek,
meskipun seharian bekerja. Bisa makan bersama-sama, sholat berjama’ah, melihat
televisi bersama, bercanda gurau menjadi obat lelah bagi keluarga. Hal tersebut
tentu tidak terjadi, ketika salah satu dari anggota keluarga berada di luar
rumah, termasuk seorang ibu yang menjadi TKW. Oleh karena itu wajar, jika
anak-anak mencari rekreasi di tempat lain, jika fungsi keluarga sebagai tempat
rekreasi disfungsional.
3. Ketiga
: keluarga sebagai pusat pemenuhan kebutuhan lahiriyah dan batiniyah. Kita
ketahui bahwa salah satu fungsi keluarga khususnya suami istri adalah pemenuhan
kebutuhan biologis atau hubungan suami istri, kebutuhan ini adalah kebutuhan
lahiriyah sekaligus batiniyah. Kebahagiaan keluarga dalam teori sosiologi ada
teori fungsional, dimana keluarga adalah sebagai sebuah system dan apabila
dalam system itu ada bagian yang tidak berfungsi, maka terjadilah disfungsional
dalam keluarga yang mengakibatkan kurang harmonisnya keluarga bahkan tidak
jarang terjadinya perceraian. Sebagai contoh apabila istri bekerja di luar
negeri, maka fungsi pemenuhan biologis itu tidak bisa terjadi. Sebagai
akibatnya banyak suami yang serong, demikian juga dengan istri yang berada di
luar negeri, bisa juga berbuat demikian. Oleh karena itu terjadinya perceraian
dan gugat cerai atau istri yang menggugat cerai suami adalah hal yang wajar,
sebagai dampak negative berpisahnya suami-istri lantaran pekerjaan.
4. Keempat
: keluarga sebagai pusat kasih sayang. Dalam bahasa agama tujuan
perkawinan adalah untuk mendapatkan keluarga yang sakinah, mawwadah, warohmah
yaitu keluarga yang mendapatkan ketentraman hati, saling cinta- mencintai dan
saling saying- menyayangi. Seiring dengan perkembangan usia perkawinan, maka
hubungan biologis yang menyebabkan kita saling cinta-mencintai akan semakin
berkurang, maka pada umur-umur perak maupun umur emas dari perkawinan lebih
banyak muncul sikap saling sayang dan menyayangi antara suami istri, dorongan
agamalah yang mempererat dan memperkuat ikatan perkawinan, disamping tentunya
kerukunan.
Rasa kasih
sayang harus selalu ada pada suami-istri, jika ingin perkawinannya langgeng
sampai akhir hayat. Kasih sayang juga harus kita lakukan antara orang tua dan anak
begitupun juga sebaliknya antara anak dan orang tua. Demikian juga antara adik
dengan kakak, antara anak dengan orang tua, menantu dengan mertua. Jika hal itu
dapat kita laksanakan, maka bahtera rumah tangga seseorang akan mendapatkan
kebahagiaan lahir dan batin.
Rasa kasih
sayang harus selalu kita jaga dan kita pupuk, sebab bisa terjadi kasih sayang
itu surut bahkan hilang sama sekali. Hal itu bisa terjadi, karena saling tidak
memahami fungsi-fungsi di dalam keluarga, suami atau istri yang bekerja di luar
rumah dan jarang bertemu seperti menjadi TKW bisa menyebabkan lunturnya kasih
sayang, jika tidak ad komunikasi, demikian juga antara orang tua dengan anak
yang tidak pernah ada komunikasi.
5. Kelima
: keluarga sebagai pusat ekonomi. Kebahagiaan keluarga tidak dapat lepas
dari terpenuhinya kebutuhan ekonomi keluarga, sebab kafakiran menyebabkan
kekufuran. Ekonomi keluarga sangat menentukan keharmonisan keluarga, meskipun
bukan segala-galanya. Kondisi zaman yang menuntut kebutuhan keluarga samakin
besar. Beberapa alasan yang menyebabkan seseorang pergi ke luar negeri atau
bekerja di luar pulau adalah masalah ekonomi. Namun kadang-kadang tujuan yang
mulia ini ada juga dampak negatifnya, jika semua anggota keluarga tidak
menyadari. Meski ada fungsi-fungsi keluarga yang tidak dapat dilakukan jika
seseorang baik suami-istri bekerja jauh dari keluarga.
Masih banyak
fungsi-fungsi keluarga yang harus dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, jika
seseorang menginginkan keutuhan dalam berumah tangga. Oleh karena itu semua
pihak tentu berkepentingan agar keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat
tetap bertahan menghadapi problem-problem dan tantangan hidup yang semakin
hedonis dan matrealis. Untuk itu pengetahuan, pemahaman dan sosialisasi tentang
fungsi keluarga sangat diperlukan, jika kita semua menginginkan keutuhan
keluarga di zaman modern ini.
Pengertian Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-
pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga
tersebut.
Macam-macam Fungsi Keluarga
Macam-macam Fungsi Keluarga
Pekerjaan-pekerjaan
yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan/dirinci ke dalam
beberapa fungsi,yaitu :
*Fungsi Pendidikan
Orangtua sebagai anggota keluarga
berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai ke
jenjang yang tinggi. Selain pendidikan formal, keluarga juga bisa memberikan
didikan informal diluar sekolah. Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa
menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan
Negara.
*Fungsi Religius
keluarga
juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan kepada ana-anak sejak mereka
masih kecil. Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak
mereka untuk bekal kehidupan setelah di dunia ini. Karena harus kita ingat
bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia. Dengan dasar pedoman ini keluarga
diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama
dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
*Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi ini harus dijalankan oleh
kepala keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga wajib untuk bekerja mencari
nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Namun, di zaman
emansipasi wanita sekarang ini tidak jarang kita lihat ada ibu-ibu yang turut
membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai wanita karier.
*Fungsi Biologis
Degan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya.Karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturuan.
Degan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya.Karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturuan.
*Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindungi dari gangguan-gangguan sebagai berikut :
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindungi dari gangguan-gangguan sebagai berikut :
1. Gangguan
udara dengan berusaha menyediakan rumah
2. Gangguan
penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan
3. Gangguan
bahaya dengan berusaha menyediakan senjata pagar tembok dan lain-lain.
*Fungsi
Sosial
Dengan
fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal
selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh
masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka
jalankan kelak bila sudah dewasa.
Individu,
Keluarga Dan Masyarakat
1.
Pengertian Individu
Manusia sebagai makhluk individu, individu itu berasal dari kata latin yaitu “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu sebutan yang digunakan untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas, kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, istilah individu dalamkaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia. Indi vidu memiliki suatu keperibadian yang berbeda, memiliki ciri khas yang berbeda, terkadang karna perbedaan itu sering terjadi konflik jika suatu individu tidak bisa menyesuaikan sikap atau tingkah laku dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut masyarakatnya.
Dalam hal membaur atau menjadi salah satu bagian dari masyarakat wajar klo suatu individu terkadang mempunyai halangan atau kesulitan untuk memahami satu samalain, karena semua indi vidu memiliki kepribadian dan sikap yang berbeda-beda, oleh karena itu suatu individu harus melalui peroses cukup lama untuk bisa menerima satu samalain. Peroses hal semaacam itu disebut juga beradaptasi, dalam hal ini peroses adaptasi sangat dibutuhkan jika suatu individu berada di suatu lingkup masyarakat agar dapat cepat membaur dengan yang lainnya.
Banyak juga suatu individu mengabaikan lingkungan disekitarnya mereka cendrung sibuk terhadap dirinya sendiri tidak ingin tahu lingkungan sekitar, hal inilah yang menyebabkan kurangnya harmonisasi terhadap masyarakat atau kelompok individu yang ada disekitar kita oleh karena itu sering terjadi konflik dengan individu yang lain, dalam hal ini banyak faktor mengapa individu melakukan hal ini diantaranya :
1. Mereka sibuk dengan pekerjaannya makanya tidak ada waktu untuk berkumpul
2. Mereka sukar untuk berbicara atau shering dengan individu yang lain di karenakan berbeda pendapat.
3. Memiliki latar belakang dan sikap yang berbeda.
4. Keterbelakangan mental.
Hal-hal inilah salah satunya yang dapat membuat suatu individu mengasingkan dirinya.
Manusia sebagai makhluk individu, individu itu berasal dari kata latin yaitu “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu sebutan yang digunakan untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas, kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, istilah individu dalamkaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia. Indi vidu memiliki suatu keperibadian yang berbeda, memiliki ciri khas yang berbeda, terkadang karna perbedaan itu sering terjadi konflik jika suatu individu tidak bisa menyesuaikan sikap atau tingkah laku dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut masyarakatnya.
Dalam hal membaur atau menjadi salah satu bagian dari masyarakat wajar klo suatu individu terkadang mempunyai halangan atau kesulitan untuk memahami satu samalain, karena semua indi vidu memiliki kepribadian dan sikap yang berbeda-beda, oleh karena itu suatu individu harus melalui peroses cukup lama untuk bisa menerima satu samalain. Peroses hal semaacam itu disebut juga beradaptasi, dalam hal ini peroses adaptasi sangat dibutuhkan jika suatu individu berada di suatu lingkup masyarakat agar dapat cepat membaur dengan yang lainnya.
Banyak juga suatu individu mengabaikan lingkungan disekitarnya mereka cendrung sibuk terhadap dirinya sendiri tidak ingin tahu lingkungan sekitar, hal inilah yang menyebabkan kurangnya harmonisasi terhadap masyarakat atau kelompok individu yang ada disekitar kita oleh karena itu sering terjadi konflik dengan individu yang lain, dalam hal ini banyak faktor mengapa individu melakukan hal ini diantaranya :
1. Mereka sibuk dengan pekerjaannya makanya tidak ada waktu untuk berkumpul
2. Mereka sukar untuk berbicara atau shering dengan individu yang lain di karenakan berbeda pendapat.
3. Memiliki latar belakang dan sikap yang berbeda.
4. Keterbelakangan mental.
Hal-hal inilah salah satunya yang dapat membuat suatu individu mengasingkan dirinya.
2.
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit kesatuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dari masyarakat. Kelompok inilah yang melahirkan individudengan berbagai macambentuk kepribadiannya dalam masyarakat. Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini, sebagai gejala universal, dalam membentuk keluaraga harus ada sarat-sarat tertentu atau mempunyai karakteristik :
1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan,darah atau adopsi. Yang mengikat suami dan istri adalah perkawinan, yang mengikat anak dan orang tua adalah hubungan darah dan kadang-kadang adopsi.
2. Para anggota keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk suatu rumah tangga. Terkadang dalam suatu keluarga hanya terdiri dari suami dan isntri tanpa anak.
3. Keluarga ini merupakan satu kesatuan yang sering berinteraksidan saling berkomunikasi.
4. Keluarga itumempertahankan suatu kebudayaan bersama yangsebagian besar berasal dari kebiasaan umum yang luas.
3.
Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah suatu istilah dalam kehidupan sehari-hati yang kita kenal seperti, masyarakat kota, masyarakat desa dan lain-lain. Dalam bahasa inggris dipaai istilah society yang berasal dari bahasa latin socious, yang berati “kawan” istilah masyaraat itu sendiri berasal dari akar kata arab yaitu syaraka yang berati “ikut serta, berpartisipasi”.
Masyaraat merupaan sekumpulan manusia atau kesatuan, hidup manusia yang berinteraksimenurut suatu sitem adat istiadat tertentu yang bersifat continous., dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Masyarakat dinyatakan sebagai sekelompo manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif. Yang menunjukan ketergantungan tingahlaku warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing - masing. Meneliti kenyataan dilapangan,suatu masyarakat bisa berupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku.
Masyarakat adalah suatu istilah dalam kehidupan sehari-hati yang kita kenal seperti, masyarakat kota, masyarakat desa dan lain-lain. Dalam bahasa inggris dipaai istilah society yang berasal dari bahasa latin socious, yang berati “kawan” istilah masyaraat itu sendiri berasal dari akar kata arab yaitu syaraka yang berati “ikut serta, berpartisipasi”.
Masyaraat merupaan sekumpulan manusia atau kesatuan, hidup manusia yang berinteraksimenurut suatu sitem adat istiadat tertentu yang bersifat continous., dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Masyarakat dinyatakan sebagai sekelompo manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif. Yang menunjukan ketergantungan tingahlaku warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing - masing. Meneliti kenyataan dilapangan,suatu masyarakat bisa berupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku.
4.
Dua Golongan Masyarakat
Dalam
pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat,dapat digolongkan menjadi
masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).
a) Masyarakat
sederhana
Dalam lingkungan
masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan
menurut jenis kelamin.Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin nampaknya
berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik
antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yang
buas pada saat itu.
b) Masyarakat
Maju
Masyarakat maju
memiliki aneka ragam kelompok sosial,atau lebih akrab dengan sebutan kelompok
organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan
serta tujuan tertentu yang akan dicapai.Organisasi kemasyarakatan itu dapat
tumbuh dan berkembang dalam lingkungan terbatas sampai pada cakupan
nasional,regional,maupun internasional.
Perbedaan
Masyarakat Non Industri Dengan Masyarakat Industri
1.
Masyarakat
Non Industri
Secara garis besar,kelompok nasional atau organisasi kemasyarakat non idustri dapat digolongkan menjadi dua golongan,yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
a. Kelompok Primer
Dalam kelompok
primer,interaksi antar anggota terjalin lebih intensif,lebih erat,lebih
akrab.Kelompok primer ini disebut uga kelompok “face to face group”,sebab para
anggota kelompok sering berdialog,bertatap muka,karena itu saling mengenal
lebih dekat,lebih akrab.
Contoh-contoh kelompok
primer,antara lain :keluarga,rukun tetangga,kelompok belajar,kelompok agama,dan
lain sebagainya.
b.
Kelompok Sekunder
Antara anggota kelompok
sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung,formal,juga kurang bersifat
kekeluargaan.Oleh karena itu,sifat interaksi,pembagian kerja,pembagian kerja
antar anggota kelompok diatur atas dasar pertimbangan-pertimbangan
rasional,obyektif.Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas
dasar kemampuan,keahlian tertentu,d samping dituntut dedikasi.
Contoh-contoh kelompok
sekunder,misalnya : partai politik,perhimpunan serikat kerja/serikat
buruh,organisasi profesi dan sebagainya.
2.
Masyarakat
Industri
Jika pembagian kerja
bertambah kompleks,suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin
tinggi.Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian /keahlian khusus yang
dimiliki seseorang secara mandiri,sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti,tukang sepatu,tukang bubut,tukang las,ahli mesin,ahli listrik dan ahli dinamo,mereka dapat bekerja secara mandiri.
Contoh-contoh : tukang roti,tukang sepatu,tukang bubut,tukang las,ahli mesin,ahli listrik dan ahli dinamo,mereka dapat bekerja secara mandiri.
Hubungan
Antara Individu Keluarga Dan Masyarakat
1. Makna
Individu
Individu diartikan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu diartikan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
2. Makna
Keluarga
Menurut Sigmund Freud berpendapat bahwa keluarga adalah perwujudan dari adanya perkawinan antara pria dan wanita,sehingga keluarga itu merupakan perwujudan dorongan-dorongan seksual.Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara brpendapat bahwa keluarga itu adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,eksensial enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh golongan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
Menurut Sigmund Freud berpendapat bahwa keluarga adalah perwujudan dari adanya perkawinan antara pria dan wanita,sehingga keluarga itu merupakan perwujudan dorongan-dorongan seksual.Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara brpendapat bahwa keluarga itu adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,eksensial enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh golongan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
3. Makna
Masyarakat
Menurut Drs.JBAF. Mayor Polak berpendapat bahwa masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan social terdiri dari kolektiva-kolektiva serta kelompok –kelompok dan sub-sub kelompok.
Menurut Drs.JBAF. Mayor Polak berpendapat bahwa masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan social terdiri dari kolektiva-kolektiva serta kelompok –kelompok dan sub-sub kelompok.
4. Hubungan
antara individu,keluarga dan masyarakat
Individu mempunyai makna langsung apabila konteks situasional adalah keluarga atau lembaga social,sedangkan individu dalam konteks lingkungan social yang lebih besar,seperti masyarakat atau nasion,posisi dan peranannya semakin abstrak.
Individu mempunyai makna langsung apabila konteks situasional adalah keluarga atau lembaga social,sedangkan individu dalam konteks lingkungan social yang lebih besar,seperti masyarakat atau nasion,posisi dan peranannya semakin abstrak.
Urbanisasi
a.
Pengertian
Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa di dukung dan di imbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
b.
Proses
Terjadinya Urbanisasi
·
Faktor Penarik
Terjadinya Urbanisasi
a.
Kehidupan kota
yang lebih modern
b.
Sarana dan
prasarana kota lebih lengkap
c.
Banyak lapangan
pekerjaan di kota
d.
Pendidikan
sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
·
Faktor Pendorong
Urbanisasi
a.
Lahan pertanian
semakin sempit
b.
Merasa tidak
cocok dengan budaya tempat asalnya
c.
Menganggur
karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
d.
Terbatasnya
sarana dan prasarana di desa
e.
Diusir dari desa
asal
f.
Memiliki impian
kuat menjadi orang kaya
·
Keuntungan
Urbanisasi
a.
Memoderenisasikan
warga desa
b.
Menambah
pengetahuan warga desa
c.
Menjalin kerja
sama yang baik antar warga suatu daerah
d.
Mengimbangi
masyarakat kota dengan masyarakat desa
·
Akibat
Urbanisasi
a.
Terbentuknya
suburb tempat-tempat pemukiman baru di pinggiran kota
b.
Makin
meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
c.
Masalah
perumahan yang sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
d.
Lingkungan hidup
tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar